TOMAT
History
Amerika
tengah, selatan, meksiko dan peru adalah habitat asli tanaman tomat
ini, suku Inca dan suku Aztec lah yang pertama kali membudidayakan
tanaman tomat ini pada tahun 700 SM. Pada tanggal 12 Oktober 1492
seorang nelayan asal spanyol yang bernama Christopherus Columbus
diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia Spanyol, untuk
mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa
biji-bijian, seperti jagung, cabe, dan tomat. Nah di situlah asal
mulanya tanaman ini menyebar ke seluruh dunia.
Dalam
penyebaran nya terjadi beberapa sebutan untuk tanaman tomat ini,
seperti Perancis menyebut tomat ini dengan dengan sebutan Apel cina,
Jerman menyebut nya dengan sebutan apel surga, namun negara inggris
berpikir lain, mereka menganggap tanaman ini adalah tanaman beracun, dan
hal itu pun berlarut-larutv sampai abad ke 19.
Orang-orang
Louisianan di New Orleans adalah yang pertama kalinya menggunakan tomat
untuk mencampurkan nya pada masakan-masakan nya, dan kejadian itu
kira-kira pada tahun 1821. Dan berita itu pun menyebar dengan cepat dan
banyak yang meniru nya.
Sementara
sampai nya tomat ke Indonesia sendiri kira-kira pada abad ke 18, dan
itu di mulai dari masuk nya tanaman tomat ini ke pilipina terlebih dulu
barulah sampai ke negara Indonesia, dengan perkembang jaman, tamana
tomat ini berubah dengan pesat nya, dahulu tanaman ini pendek dengan
buah yang kecil, namun sekarang tanaman ini bisa mencapai ketinggian 1-3
m, dan bobot nya pun sangat jauh berbeda, sekarang bobot nya mencapai
0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman.
Nutrium content
Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%
Kalori 18 kal –
Karbohidrat 3,9g –
Air 95% –
Protein 0,9g –
Gula 2,6g –
Serat 1,2g –
Lemak 0,2g –
Vitamin A 42µg 5%
Vitamin C 13,7mg 15%
Vitamin D 0µg –
Vitamin E 0,54mg 4%
Vitamin K 7,9µg 7%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,04mg 3%
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,02mg 1%
Vitamin B3 (Niacin) 0,59mg 4%
Vitamin B5 (Panthothenic acid) 0,09mg 2%
Vitamin B6 (Pyridoxine) 0,08mg 6%
Vitamin B9 (Folat) 15µg 4%
Vitamin B12 0µg –
Cholin 6.7mg 1%
Kalsium 10mg 1%
Zat Besi 0,27mg 3%
Magnesium 11mg 3%
Fosfor 24mg 3%
Potassium (Kalium) 237mg 5%
Sodium 5mg 0%
Seng (Zinc) 0,17mg 2%
Tembaga (Copper) 0,06mg 7%
Manganese 0,11mg 5%
Selenium 0µg 0%
Function
Tomat
ternyata memiliki kandungan vitamin K, likopen, serat, vitamin A, dan
kromium yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Tomat ini merupakan pencegah
kanker yang paling efektif dan juga dapat menyehatkan mata. Maka dari
itu, pemberian tomat dengan cara di jus sudah diberikan sejak masih
bayi.
Tomat
ini dapat dijadikan sebagai pelengkap untuk olahan makanan ataupun
minuman. Biasanya untuk olahan makanan, digunakan tomat yang memiliki
warna yang merah merona dan matang yang memiliki tekstur padat sehingga
masakan lebih nikmat dan lebih terasa gigitannya saat dimakan. Sedangkan
untuk minuman seperti jus selalu gunakan yang matang agar menghasilkan
rasa yang manis.
Karakteristik
Batang Tomat
Tomat
termasuk jenis tanaman perdu semusim. Batangnya lemah dan basah.
Tingginya bisa mencapai 0,5 sampai 2,5 meter. Batang tomat bisa tumbuh
tegak, bisa pula bersandar pada tanaman lain. Cabangnya banyak,
berambut, tebal pada buku-bukunya, dan memiliki bau yang sangat kuat
dengan warna hijau keputihan.
Daun Tomat
Tomat
memiliki daun yang banyak. Bentuknya menyirip, ada yang bundar telur,
ada pula yang memanjang. Ujung duan runcing, sementara pangkal daun
membulat. Letak daun berselang-seling. Pada daun yang lebih muda,
tepinya bergerigi. Panjang duan antara 10 cm sampai 40 cm. warnanya
hijau muda. Daun muda bisa digunakan sebagai lalap.
Bunga tanaman tomat berbentuk bintang. Warnanay kuning dan memiliki tangkai. Bunga terkumpul dalam suatu rangkaian.
Buah Tomat
Buah
tomat berdaging, pada tomat apel kulitnya tebal, sedangkan pada tomat
sayur kulitnya tipis. Permukaan buah licin dan mengkilap. Bentuknya ada
yang bulat, ada pula yang lonjong. Ukurannya ada yang besar sebesar
apel. Adapula yang kecil, sekecil kelereng. Buah ada yang berwarna
merah, kuning, ada pula yang berwarna hijau, tergantung pada jenis tomat
dna tingkat kematangannya. Bijinya banyak. Bentuknya kecil-kecil dan
pipih dengan warna kuning kecoklatan.
Labu Siam
History
Labu
siam atau jipang (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah
tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan
pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan
biasa dibudidayakan di pekarangan, biasanya di dekat kolam. Buah
menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segi tiga dan
permukaannya berbulu.
Costa Rica adalah pengekspor utama di dunia. Di Indonesia, labu
siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di
pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu
dimakan bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur
bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran
untuk melunakkan siomay. Pucuk yang masih muda dapat direbus dan dibuat
cah. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan Meksiko. Di
Australia, buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.Orang
Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena tumbuhan ini didatangkan
dari Thailand (Siam waktu dulu) oleh orang Belanda. Orang Sunda
menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnyasebagai jipang.
Labu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di
Jamaika pada tahun 1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan
Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Di Meksiko, tanaman labu siam tidak
hanya dimanfaatkan buahnya sebagai sayuran, umbinya juga sebagai bahan
pangan sumber karbohidrat.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Sechium
Spesies: Sechium edule (Jacq.) Sw
Kandungan nutrisi
Dalam 100 gram labu siam dihasilkan sumber energi sebanyak 29
kilo kalori (kkal). Bukan hanya itu saja, labu siam juga menyumbang
sumber protein sebesar 0,6 gram, lemak 0,1 gram dan karbohidrat sebanyak
6,5 gram. Labu siam juga memiliki kandungan mineral yang melimpah.
Dalam 100 gram labu siam dapat ditemukan kalsium sebanyak 14 mg, fosfor
25 mg serta zat besi sebanyak 0,5 mg.Sebagai kelompok sayuran yang
masyhur akan kandungan vitaminnya, labu siam juga tak kalah saing dengan
sayuran lainnya. Sayuran ini mampu menyumbangkan vitamin C sebanyak 18
mg. Ada pula vitamin B yang berjumlah 0,02 mg serta kandungan vitamin A
yang berjumlah 6 mg. Selain sumber-sumber nutrisi ini, labu siam juga
mengandung beberapa zat khusus yang sangat baik untuk menunjang
kesehatan tubuh.
Cara Menyimpan:
Labu siam bisa bertahan sampai 7 hari bila disimpan dalam kulkas. Tips :
Labu siam mengandung getah. Setelah dibelah satukan kembali sambil
digosok-gosok agar getah keluar. Kupas kulitnya, cuci bersih,
tiriskan.Setelah itu labu Siam bisa diproses sesuai kebutuhan.
Lada
Lada, disebut juga Merica / Sahang, yang memiliki nama Latin Piper Albi
Linn adalah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada,
minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat,
dan antipiretik. Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak
abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan
lada hitam yang mana yang sering digunakan sebagai bumbu. Tanaman ini
merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80%
hasil lada Indonesia cetak ke negara luar. Selain itu, lada memiliki
sebutan Raja Rempah (Raja Rempah-Rempah) yang dibutuhkan di dunia tahun
2000 mencapai 280.000 ton. Lada adalah salah satu tanaman yang
berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih
melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya. Mereka memotong batangnya
kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.
History
Tanaman lada (Piper nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India.
Demikian juga, tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia
ada kemungkinan berasal dari India. Sebab pada tahun 110 SM – 600 SM
banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa. Mereka itulah yang diperkirakan
membawa bibit lada ke Jawa. Pada abad XVI, tanaman lada di Indonesia
baru
diusahakan secara kecil-kecilan (Jawa). Tetapi pada abad XVIII, tanaman
tersebut telah diusahakan secara besarbesaran (Anonim, 1980).
Lada adalah termasuk salah satu jenis tanaman yang telah lama
diusahakan. Dan hasilnya pun telah lama pula diperdagangkan dipasaran
Eropa. Sehingga perdagangan lada di Indonesia akhirnya dikenal di
seluruh penjuru dunia. Lada yang dipasarkan ke Eropa tersebut dibawa
para pedagang lewat pusatpusat perdagangan seperti Persia dan Arabia,
Timur tengah dan Mesir. Di muka telah diutarakan, bahwa tanaman lada
telah lama diusahakan. Hal ini bisa dibuktikan, bahwa semenjak tahun 372
SM, orang Yunani telah mengenal 2 jenis lada, yakni lada hitam dan lada
panjang atau cabe. Pada tahun 1290 telah diadakan pula hubungan dagang
lada antara Jawa dan Cina.
Laju perdagangan lada Indonesia ini lebih pesat lagi, setelah Colombus
pada 1492 bisa menemukan India Barat, di Kepulauan Timur yang banyak
rempah-rempahnya. Dana kemudian disusul Vasco da Gama yang menemukan
jalan baru, lewat ujung Afrika pada tahun 1498 (Anonim, 1980).
Pada abad pertengahan, lada merupakan raja perdagangan dan merupakan
rempah-rempah yang maha penting dan berharga pada waktu itu. Bahkan bagi
kerajaan Genua dan Venesia, lada menjadi sumber kekayaan, sebagai
halnya minyak tanah di Indonesia dewasa ini. Karena pada waktu itu lada
dianggap sangat berharga sehingga pada abad XIV dan XV, di Jerman lada
tersebut dipergunakan sebagai nilai tukar seperti halnya uang. Lada juga
dipergunakan untuk membayar gaji pegawai, pajak dan lain sebagainya
(Anonim, 1980).
KANDUNGAN PADA LADA
Merica mengandung energi sebesar 359 kilokalori, protein 11,5 gram,
karbohidrat 64,4 gram, lemak 6,8 gram, kalsium 460 miligram, fosfor 200
miligram, dan zat besi 17 miligram. Selain itu di dalam Merica juga
terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,2 miligram dan vitamin C
0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap
100 gram Merica, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
JENIS – JENIS LADA
1. Lada Hijau
Lada ini dipetik jauh sebelum buah lada matang, sehingga memiliki warna
kulit luar yang hijau. Rasa segar dan sangat aromatik, namun tidak
pedas. Lada hijau yang dikeringkan biasa digunakan untuk makanan
Perancis, Creole dan beberapa masakan Thailand. Karena proses pengawetan
lada ini lebih lama dan jumlahnya lebih sedikit, lada ini jadi mahal
harganya.
2. Lada Merah Jambu atau Rose
Lada ini bukan benar-benar lada, melainkan buah beri mentah yang berasal
dari pohon lada di Brasil. Pohon lada ini bisa ditemukan di California,
Arizona, Florida dan Texas. Lada ini juga biasa disebut sebagai lada
merah dalam perdagangan dan buku masak.
Lada merah jambu biasa digunakan dalam hidangan Nouveau atau sebagai
campuran dengan bumbu lainnya. Rasanya sama seperti lada hitam, tapi
lebih lembut dan lebih asam, dengan sedikit rasa manis. Jenis lada ini
memiliki harga yang mahal dan sulit untuk ditemui di pasaran.
3. Lada Merah
Lada jenis ini kadang membingungkan, karena beberapa orang (juga dalam
beberapa buku resep masakan) kadang menyamakan lada ini dengan lada Rose
atau lada merah jambu tadi. Padahal sebenarnya lada ini adalah lada
yang sudah benar-benar matang, dengan warna merah terang ketika lada
dipetik.
Lada merah dapat digunakan saat masih segar, namun lada jenis ini cepat
rusak. Oleh karena itu, lada ini dapat disimpan dalam air asin,
freeze-dried, atau air-dried. Aroma lada merah sangat kompleks, dengan
sedikit rasa pedas dan panas.
4. Lada Putih
Lada putih adalah jenis lada yang sudah matang dan bagian kulit luarnya
sudah hilang terkelupas. Cara umum yang biasa dilakukan untuk
menghilangkan seluruh kulit luar lada ini adalah dengan merendamnya
dengan air selama beberapa hari, kemudian menggosok kulit luarnya hingga
benar-benar terkelupas.
Lada putih memiliki aroma sederhana dan rasa pedas yang tidak tajam.
Lada ini umumnya digunakan untuk membuat saus, sup, kentang, dan
minuman. Lada putih paling populer di Eropa Utara, mengalahkan lada
hitam, dengan perbandingan 10 : 1. Hal ini berbanding terbalik dengan di
Amerika Serikat dengan perbandingan sebaliknya.
5. Lada Hitam
Lada hitam paling terkenal dan banyak digunakan di Amerika Serikat. Lada
hitam dibuat dari buah lada matang tapi tidak terlalu matang, yakni
buah lada berwarna hijau yang sudah mulai berubah menjadi kuning.
Setelah dipetik, buah ini direbus sebentar, kemudian difermentasi dan
dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari (atau dengan pemanasan
dengan udara panas) sampai keriput dan menghitam. Lada hitam memiliki
rasa yang panas, pedas, dan aromatik. Di Mesir, lada ini biasa digunakan
untuk membantu proses pengawetan mumi.
6. Lada Szechuan
Sebenarnya ini bukan benar-benar lada, tapi buah beri dari pohon Prickly
Ash di Cina. Lada ini tumbuh dan dikonsumsi di Asia, dan menjadi
komponen penting di masakan Cina serta Jepang.
Lada ini sangat aromatik, dan bibir kita akan sedikit mati rasa jika mencicipinya langsung. Lada szechuan sering dipanggang terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Sangat cocok dengan ikan, ayam, dan bebek, atau hidangan panas berempah.
Itu tadi jenis-jenis lada. Semoga bisa menjadi tambahan referensi Anda jika ingin membuat makanan dengan rasa yang berbeda.
Lada ini sangat aromatik, dan bibir kita akan sedikit mati rasa jika mencicipinya langsung. Lada szechuan sering dipanggang terlebih dahulu sebelum dihaluskan. Sangat cocok dengan ikan, ayam, dan bebek, atau hidangan panas berempah.
Itu tadi jenis-jenis lada. Semoga bisa menjadi tambahan referensi Anda jika ingin membuat makanan dengan rasa yang berbeda.
CARA MENYIMPAN LADA
Jangan beli terlalu banyak
Lada yang fresh memiliki rasa yang lebih tajam dan baik. Karena itu
hindari menyimpan terlalu banyak lada dalam satu waktu karena akan
membuatnya kehilangan cita rasa. Lada bubuk akan kehilangan cita rasanya
setelah 4 bulan.
Simpan dalam tempat tertutup
Simpan lada utuh maupun lada bubuk dalam tempat kering dan tertutup.
Jauhkan dari sinar matahari langsung dan tempat lembab agar lada tidak
rusak.
Simpan di tempat kaca
Sifatnya yang panas dapat merusak wadah plastik dan sangat mungkin
mengurai zat kimia di dalamnya. Karena itu, sebaiknya simpan lada pada
wadah kaca. Hindari penggunaan wadah dan sendok plastik saat
menyimpannya.
(source: https://hewantumbuhan.com/2013/10/16/sejarah-singkat-tentang-tanaman-tomat/)
(source: http://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-tomat-manfaat-tomat-bagi-kesehatan/)
(sourece:http://www.kerjanya.net/faq/17904-tomat.html
source : https://sayursayurku.wordpress.com/
source:http://www.plantamor.com/database/database-tumbuhan/daftar-tumbuhan_i618?genus-page=all&src=1&skw=Sechium&g=Sechium&s=edule
source : https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/kandungan-nutrisi-labu-siam.html
Komentar
Posting Komentar