Famous Food 3


Sushi
Gambar terkait

Sushi adalah salah satu makanan yang memiliki konsep membingungkan namun juga paling lezat di seluruh dunia. Mungkin ide menyantap ikan mentah terdengar menakutkan pada awalnya, akan tetapi ada alasan dibalik suguhan yang menjadi santapan kesukaan masyarakat di Jepang ini selama berabad-abad dan kenapa dalam beberapa tahun terakhir ini sushi mejadi begitu populer di seluruh belahan dunia. 
Meskipun sushi versi barat (seperti California roll) kini telah cukup populer dikenal banyak orang, satu gigitan saja dari sushi khas Jepang sudah cukup untuk menjadi pengalaman yang mengubah hidup. Rendah lemak namun tinggi protein, karbohidrat, vitamin, dan asam omega. Sushi bukan sekedar salah satu makanan paling sehat di dunia namun juga merupakan makanan yang memiliki rasa lezat yang tidak banyak makanan lain dapat menyerupainya.
Ahli sushi, atau disebut taisho, bekerja dengan penuh rasa hormat dalam menjalani profesinya. Seorang taisho memperlakuan proses pembuatan sushi layaknya sebuah karya seni setelah menempuh puluhan tahun masa pelatihan. Maka dari itu agaknya sangat penting untuk mengetahui ragam cara dan sikap yang ada dalam menyantap sushi sehingga akan membuat pengalaman lezat ini terasa lebih istimewa.

Sejarah

Pada awalnya, sushi adalah salah satu cara proses pengawetan ikan. Pertama kali dikenalkan pada masyarakat Jepang dari Asia Tenggara di abad ke-8, salah satu proses pengawetan ikan dilakukan dengan dengan cara membungkus isi perut ikan dalam balutan beras yang sudah terfermentasi. Proses ini membuat ikan menjadi lebih tahan saat disimpan dalam waktu yang lama, tetapi ternyata dahulu nasi yang digunakan untuk membungkus tidak ikut dimakan. Seiring berjalannya waktu, ikan yang digunakan akhirnya dimakan bersamaan dengan nasi pembungkus dan kemudian menjadi makanan pokok Jepang. Jenis sushi ini disebut nare-zushi yang masih bisa ditemukan sampai hari ini.
Setelah bertahun-tahun lamanya, nare-zushi berkembang sesuai dengan ciri khas masing-masing wilayah. Oshi-zushi dikenal dengan baik di Osaka, sedangkan di Shiga lebih dikenal lewat funa-zushi yang berasal dari Danau Biwa.
Haya-zushi atau sushi “cepat saji” ditemukan untuk pertama kali di abad 19 oleh Hanaya Yohei. Sushi inilah yang kini dikenal di seluruh dunia dengan nama nigiri-zushi. Potongan ikan segar dari Teluk Edo (kini Tokyo) bersama nasi cuka disajikan di sushi yatai (kedai makanan) yang tersebar di seluruh Tokyo. Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa sushi tipe ini menjadi dikenal di seluruh Jepang dikarenakan gempa Kanto pada tahun 1923 yang menyebabkan para pembuat sushi di Tokyo mengevakuasikan dirinya kembali ke kampung halaman dan menyebarkan budaya sushi di tempat masing-masing.

Jenis-jenis Sushi

Sushi memiliki begitu banyak bentuk dan variasi yang tak terhitung dengan ciri khas setiap daerah yang menggunakan jenis ikan dan gaya memasak berbeda. Di bawah ini adalah beberapa jenis sushi yang paling mendasar:
  • Nigiri-zushi: Jenis sushi yang paling umum dijumpai. Sushi ini terdiri dari potongan ikan mentah (atau potongan jenis makanan lainnya) yang diletakan di atas nasi yang berbentuk membujur. Sushi ini juga dikenal dengan nama Edo-mae sushi.
  • Gunkan-maki: Disebut juga sushi roll, sushi berbentuk gulungan. Ikan mentah dan bahan-bahan lainnya dibungkus di dalam nasi dan lembaran rumput laut yang kemudian biasa dimakan menggunakan tangan. Sushi ini disajikan dalam ukuran yang berbeda-beda, seperti futo-maki (gulungan tebal) dan hoso-maki (gulungan tipis).
  • Temaki-zushi: Sama seperti maki-zushi namun sushi ini berbentuk kerucut dan dimakan langsung dengan tangan.
  • Chirashi-zushi: Potongan dari ikan mentah ditempatkan di atas semangkuk nasi. Sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang ingin mencicipi berbagai variasi ikan dalam harga yang terjangkau. Secara harfiah, Chirashi-zushi berarti "ikan tabur".
  • Inari-zushi: Nasi cuka di dalam kulit tahu berbumbu yang digoreng.
  • Oshi-zushi: Potongan ikan asap dan nasi dimasukkan ke dalam sebuah kotak dan kemudian ditekan. Secara harfiah artinya "sushi tekan”.
  • Sashimi: irisan ikan tanpa nasi.
Source: https://id.japantravel.com/guide/segala-hal-tentang-sushi/21814


Hasil gambar untuk ramen jepang 

      Mie adalah makanan pokok kedua masyarakat Jepang. Makanan pokok kedua mereka adalah nasi. Salah satu masakan berbahan dasar mie adalah Ramen. Kamu pasti pernah dengar tentang ramen atau bahkan pernah mencoba makanan yang disebut ramen itu. Memang saat ini, ramen sudah menjadi salah satu makanan Jepang yang populer di Indonesia. Ramen adalah mie kuah Jepang yang sebenarnya berasal dari Cina dan telah menjadi hidangan yang sangat populer di Jepang.
    
  Ciri khas dari ramen adalah bentuk mie yang tipis dan berwarna kuning merupakan hasil buatan tangan atau buatan mesin. Sekilas memang mirip dengan mie instan yang ada di Indonesia. Namun mie ramen memiliki diameter yang lebih kecil. Mie tersebut dimasukkan ke dalam kuah yang dibuat dari berbagai jenis kaldu. Ada rasa Shoyu yang berasal dari kecap asin khas Jepang. Kuah ramen yang menggunakan shoyu sebagai bahan dasarnya akan berwarna kecoklatan dan transparan. Berikutnya kuah yang menggunakan Miso sebagai bahan dasarnya. Jenis ramen ini berkuah lebih kentar dan berwarna kuning kecoklatan. Hal tersebut berasal dari campuran pasta miso dengan kaldu ayam atau babi. Rasa yang dihasilkan dari kuah tersebut memiliki rasa yang lebih gurih. Lalu ada juga kuah yang menggunakan Shio (garam) sebagai bahan dasarnya. Ramen yang menggunakan Shio memiliki warna kuah yang bening. Selain itu juga ada kuah yang menggunakan tonkotsu. Kuah ramen ini berasal dari kaldu tulang babi. Kuahnya berlemak dan berwarna puyih dengan rasa yang sangat gurih.
    
Mie yang sudah diberi kuah tersebut kemudian di beri berbagai macam topping seperti; telur rebus, daun bawang, nori, naruto, berbagai macam daging dan sayur-sayuran.
Ramen di setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri. Misalnya Tokyo ramen berbahan dasar kaldu katsuoboshi ditambah dengan shoyu. Ramen Kyoto memiliki citarasa kuah yang berbeda-beda seperti rasa kecap asin, kuah yang berminyak dan kuat sangat kental dan berminyak. Selanjutnya ada Hakodate ramen yang memiliki kuar rasa shio atau asin ala Hakodate yang juga memakai bubuk keju sebagai penyedap. Ramen Kobe disajikan dengan berlembar-lembar irisan daging di atasnya. Selain itu, pelengkapnya adalah asinan lobak dan sayur kucai.

Begitu banyak variasi ramen yang kamu patut coba nih. Salah satu ramen yang terkenal di Jepang adalah Ramen Hakata yang berasal dari Fukuoka. Konon, Ramen pertama kali muncul itu berasal dari Fukuoka, lho.  Kelezatan ramen tersebut juga tidak diragukan lagi, lho! Jangan lupa ya untuk memasukkan ramen Hakata ke dalam daftar wisata kulinermu ketika pergi ke Jepang.

Tapi untuk kamu yang beragama islam dan ingin mencoba ramen di Jepang, sebabiknya hati-hati ya sebelum memesan ramen. Karena hampir semua ramen mengandung babi. Kalau tidak daging yang menjadi topping-nya, ya kuahnya yang menggunakan babi. Kalau kamu mau memesan, harus bertanya, apakah topping atau kuahnya mengandung babi atau tidak.

Source: https://his-travel.co.id/blog/article/detail/kelezatan-mie-ramen-Jepang

 

Komentar