Sushi

Sushi adalah salah satu makanan yang memiliki konsep
membingungkan namun juga paling lezat di seluruh dunia. Mungkin ide
menyantap ikan mentah terdengar menakutkan pada awalnya, akan tetapi ada
alasan dibalik suguhan yang menjadi santapan kesukaan masyarakat di
Jepang ini selama berabad-abad dan kenapa dalam beberapa tahun terakhir
ini sushi mejadi begitu populer di seluruh belahan dunia.
Meskipun sushi versi barat (seperti California roll)
kini telah cukup populer dikenal banyak orang, satu gigitan saja dari
sushi khas Jepang sudah cukup untuk menjadi pengalaman yang mengubah
hidup. Rendah lemak namun tinggi protein, karbohidrat, vitamin, dan asam
omega. Sushi bukan sekedar salah satu makanan paling sehat di dunia
namun juga merupakan makanan yang memiliki rasa lezat yang tidak banyak
makanan lain dapat menyerupainya.
Ahli sushi, atau disebut taisho, bekerja dengan penuh rasa hormat dalam menjalani profesinya. Seorang taisho
memperlakuan proses pembuatan sushi layaknya sebuah karya seni setelah
menempuh puluhan tahun masa pelatihan. Maka dari itu agaknya sangat
penting untuk mengetahui ragam cara dan sikap yang ada dalam menyantap
sushi sehingga akan membuat pengalaman lezat ini terasa lebih istimewa.
Sejarah
Pada awalnya, sushi adalah salah satu cara proses
pengawetan ikan. Pertama kali dikenalkan pada masyarakat Jepang dari
Asia Tenggara di abad ke-8, salah satu proses pengawetan ikan dilakukan
dengan dengan cara membungkus isi perut ikan dalam balutan beras yang
sudah terfermentasi. Proses ini membuat ikan menjadi lebih tahan saat
disimpan dalam waktu yang lama, tetapi ternyata dahulu nasi yang
digunakan untuk membungkus tidak ikut dimakan. Seiring berjalannya
waktu, ikan yang digunakan akhirnya dimakan bersamaan dengan nasi
pembungkus dan kemudian menjadi makanan pokok Jepang. Jenis sushi ini
disebut nare-zushi yang masih bisa ditemukan sampai hari ini.
Setelah bertahun-tahun lamanya, nare-zushi berkembang sesuai dengan ciri khas masing-masing wilayah. Oshi-zushi dikenal dengan baik di Osaka, sedangkan di Shiga lebih dikenal lewat funa-zushi yang berasal dari Danau Biwa.
Haya-zushi atau sushi “cepat saji” ditemukan
untuk pertama kali di abad 19 oleh Hanaya Yohei. Sushi inilah yang kini
dikenal di seluruh dunia dengan nama nigiri-zushi. Potongan ikan segar dari Teluk Edo (kini Tokyo) bersama nasi cuka disajikan di sushi yatai (kedai
makanan) yang tersebar di seluruh Tokyo. Ada sebuah teori yang
mengatakan bahwa sushi tipe ini menjadi dikenal di seluruh Jepang
dikarenakan gempa Kanto pada tahun 1923 yang menyebabkan para pembuat
sushi di Tokyo mengevakuasikan dirinya kembali ke kampung halaman dan
menyebarkan budaya sushi di tempat masing-masing.
Jenis-jenis Sushi
Sushi memiliki begitu banyak bentuk dan variasi yang tak terhitung dengan ciri khas setiap daerah yang menggunakan jenis ikan dan gaya memasak berbeda. Di bawah ini adalah beberapa jenis sushi yang paling mendasar:- Nigiri-zushi: Jenis sushi yang paling umum dijumpai. Sushi ini terdiri dari potongan ikan mentah (atau potongan jenis makanan lainnya) yang diletakan di atas nasi yang berbentuk membujur. Sushi ini juga dikenal dengan nama Edo-mae sushi.
- Gunkan-maki: Disebut juga sushi roll, sushi berbentuk gulungan. Ikan mentah dan bahan-bahan lainnya dibungkus di dalam nasi dan lembaran rumput laut yang kemudian biasa dimakan menggunakan tangan. Sushi ini disajikan dalam ukuran yang berbeda-beda, seperti futo-maki (gulungan tebal) dan hoso-maki (gulungan tipis).
- Temaki-zushi: Sama seperti maki-zushi namun sushi ini berbentuk kerucut dan dimakan langsung dengan tangan.
- Chirashi-zushi: Potongan dari ikan mentah ditempatkan di atas semangkuk nasi. Sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang ingin mencicipi berbagai variasi ikan dalam harga yang terjangkau. Secara harfiah, Chirashi-zushi berarti "ikan tabur".
- Inari-zushi: Nasi cuka di dalam kulit tahu berbumbu yang digoreng.
- Oshi-zushi: Potongan ikan asap dan nasi dimasukkan ke dalam sebuah kotak dan kemudian ditekan. Secara harfiah artinya "sushi tekan”.
- Sashimi: irisan ikan tanpa nasi.
Source: https://id.japantravel.com/guide/segala-hal-tentang-sushi/21814

Mie adalah makanan pokok kedua masyarakat Jepang. Makanan pokok kedua
mereka adalah nasi. Salah satu masakan berbahan dasar mie adalah Ramen.
Kamu pasti pernah dengar tentang ramen atau bahkan pernah mencoba
makanan yang disebut ramen itu. Memang saat ini, ramen sudah menjadi
salah satu makanan Jepang yang populer di Indonesia. Ramen adalah mie
kuah Jepang yang sebenarnya berasal dari Cina dan telah menjadi hidangan
yang sangat populer di Jepang.
Ciri khas dari ramen adalah bentuk mie yang tipis dan berwarna kuning
merupakan hasil buatan tangan atau buatan mesin. Sekilas memang mirip
dengan mie instan yang ada di Indonesia. Namun mie ramen memiliki
diameter yang lebih kecil. Mie tersebut dimasukkan ke dalam kuah yang
dibuat dari berbagai jenis kaldu. Ada rasa Shoyu yang berasal dari kecap
asin khas Jepang. Kuah ramen yang menggunakan shoyu sebagai bahan
dasarnya akan berwarna kecoklatan dan transparan. Berikutnya kuah yang
menggunakan Miso sebagai bahan dasarnya. Jenis ramen ini berkuah lebih
kentar dan berwarna kuning kecoklatan. Hal tersebut berasal dari
campuran pasta miso dengan kaldu ayam atau babi. Rasa yang dihasilkan
dari kuah tersebut memiliki rasa yang lebih gurih. Lalu ada juga kuah
yang menggunakan Shio (garam) sebagai bahan dasarnya. Ramen yang
menggunakan Shio memiliki warna kuah yang bening. Selain itu juga ada
kuah yang menggunakan tonkotsu. Kuah ramen ini berasal dari kaldu tulang
babi. Kuahnya berlemak dan berwarna puyih dengan rasa yang sangat
gurih.
Mie yang sudah diberi kuah tersebut
kemudian di beri berbagai macam topping seperti; telur rebus, daun
bawang, nori, naruto, berbagai macam daging dan sayur-sayuran.
Ramen di setiap daerah memiliki
kekhasannya sendiri. Misalnya Tokyo ramen berbahan dasar kaldu
katsuoboshi ditambah dengan shoyu. Ramen Kyoto memiliki citarasa kuah
yang berbeda-beda seperti rasa kecap asin, kuah yang berminyak dan kuat
sangat kental dan berminyak. Selanjutnya ada Hakodate ramen yang
memiliki kuar rasa shio atau asin ala Hakodate yang juga memakai bubuk
keju sebagai penyedap. Ramen Kobe disajikan dengan berlembar-lembar
irisan daging di atasnya. Selain itu, pelengkapnya adalah asinan lobak
dan sayur kucai.
Begitu banyak variasi ramen yang kamu patut coba nih. Salah satu ramen
yang terkenal di Jepang adalah Ramen Hakata yang berasal dari Fukuoka.
Konon, Ramen pertama kali muncul itu berasal dari Fukuoka, lho.
Kelezatan ramen tersebut juga tidak diragukan lagi, lho! Jangan lupa ya
untuk memasukkan ramen Hakata ke dalam daftar wisata kulinermu ketika
pergi ke Jepang.
Tapi untuk kamu yang beragama islam dan ingin mencoba ramen di Jepang,
sebabiknya hati-hati ya sebelum memesan ramen. Karena hampir semua ramen
mengandung babi. Kalau tidak daging yang menjadi topping-nya, ya
kuahnya yang menggunakan babi. Kalau kamu mau memesan, harus bertanya,
apakah topping atau kuahnya mengandung babi atau tidak.
Source: https://his-travel.co.id/blog/article/detail/kelezatan-mie-ramen-Jepang
Komentar
Posting Komentar